Lombok Utara, 7 Agustus 2024 - Warga BTN Medana Asri dan BTN Panorama Rinjani dengan tegas menolak rencana penambahan pembangunan kandang ayam potong yang berlokasi dekat dengan pemukiman mereka. Penolakan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh Kabid penataan penaatan lingkungan hidup, Suhaili Budimansyah, serta sejumlah warga sekitar.
Pertemuan yang berlangsung lokasi kandang ayam itu di hadiri oleh kepolisian perwakilan warga dan oleh warga yang khawatir akan dampak negatif dari keberadaan kandang ayam potong tersebut. Warga menyampaikan kekhawatiran mereka terkait masalah kesehatan, pencemaran lingkungan, dan dampak sosial yang mungkin timbul.
Ketua RT BTN Medana Asri, bambang usmanto , mengungkapkan kekhawatirannya terkait bau tidak sedap yang akan dihasilkan dari kandang ayam. "Kami takut bau dari kandang ayam akan sangat mengganggu kenyamanan dan kesehatan kami. Selain itu, limbah dari kandang juga bisa mencemari sumber air suangai yang berdekatan dengan lokasi kandang," ujarnya.
Suhaili Budimansyah, Kabid di Lingkungan Hidup, hadir untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi warga. Dalam keterangannya, Suhaili menyatakan bahwa pihaknya akan meninjau ulang rencana pembangunan tersebut dengan mempertimbangkan masukan dari wargaserta dokumen yang dimiliki oleh perusahaan akan disesuikan dengan peruntukan ril di lapangan. "Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap pembangunan yang dilakukan harus mematuhi aturan lingkungan dan tidak merugikan masyarakat," katanya.
Menurut Suhaili, Dinas Lingkungan Hidup akan melakukan kajian mendalam terkait dampak lingkungan dari pembangunan kandang ayam potong ini. "Kami akan melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang komprehensif untuk memastikan bahwa tidak ada dampak negatif yang signifikan bagi warga sekitar," tambahnya.
Selain itu, warga juga menuntut adanya transparansi dan komunikasi yang lebih baik dari pihak pengembang kandang ayam. Bambang usmanto salah satu tokoh masyarakat BTN Panorama Rinjani, mengungkapkan bahwa warga merasa tidak dilibatkan dalam proses pembangunan ini. "Kami berharap pihak pengembang bisa lebih terbuka dan komunikatif dengan warga sekitar. Kami ingin dilibatkan dalam setiap tahap rencana pembangunan karna lokasinya sangat berdekatan dengan pemukiman penduduk," tegasnya.
Suhaili Budimansyah berjanji akan menyampaikan aspirasi warga kepada pihak pengembang dan memastikan bahwa semua prosedur dan regulasi terkait lingkungan dipatuhi. "Kami akan memastikan bahwa pihak pengembang mematuhi semua peraturan yang ada dan mengutamakan kesejahteraan warga," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Suhaili juga mengajak warga untuk berpartisipasi dalam proses kajian lingkungan. "Kami akan melibatkan warga dalam proses penelolaan serta pemantauan dan mendengarkan masukan serta saran dari mereka. Partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk memastikan keputusan yang diambil sesuai dengan kepentingan bersama," tambahnya.
Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu berjalan dengan tertib dan penuh dengan diskusi konstruktif. Warga berharap agar keputusan yang diambil nantinya dapat mempertimbangkan kepentingan dan kesejahteraan mereka.
"Dengan adanya pertemuan ini, kami berharap bisa menemukan solusi terbaik yang tidak merugikan warga maupun lingkungan," tutup Suhaili Budimansyah.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara akan terus memantau perkembangan situasi ini dan berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!