Tim Evaluasi Daerah Tertinggal dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang dibuka oleh Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi S.STP, MM bertempat di Aula Kantor Bupati Rabu (3/07/24).
Adapun TIM pemantauan RAN-PPDT Kemendes PDTT RI Desman Armando Gurning, didampingi oleh Tenaga Sub Profesional Pembangunan Daerah Lambat Tumbuh Kementerian Bappenas RI.
Lebih lanjut kata Desman dirinya bersama Tim mengahapkan kepada seluruh jajaran SKPD KLU untuk memberikan informasi rinci dan lengkap sesuai dengan apa yang diminta oleh para Tim evaluasi.
“Adapun pertanyaan yang diberikan bersifat teknis, sehingga harapan kami berikan jawaban-jawaban yang sesuai dengan kondisi di lapangan,”harapnya.
Lebih Lanjut kata Desman dimana jika melihat data angka kemiskinan di KLU menurun dibandingkan saat pertama terbentuk pada tahun 2008 lalu yang mencapai 43 pesen.
“Pencapaian penurunan angka kemiskinan ini, tidak bisa dilakukan sendirian melainkan membutuhkan kekompakan semua pihak yang saling bersinergi,”tuturnya.
Tujuan dirinya hadir di KLU untuk melakukan dialog dengan semua stakeholder untuk berkaitan dengan daerah tertinggal.
“Jika pada akhirnya nanti KLU dinyatakan entas atau tidak tergantung dari hasil penilaian yang dilakukan oleh Tim yang telat dibentuk oleh Kemendes PDTT,”katanya.
“Jika KLU masih dalam kategori tertinggal tentunya akan dilakukan pembinaan selama tiga tahun,”tutupnya.
Sementara Itu Sekda Anding menyampaikan dalam membangun suatu daerah bukanlah persolaan yang mudah, dimana untuk diketahui bersama saat pemekaran kabupaten ditahun 2008 angka kemiskinan 43 persen lebih, namun seiring waktu angka 16 tahun KLU berdiri angka kemiskinan menurun sekitar 25 persen.
“Sebagai upaya mengejar ketertinggalan dibutuhkan sinergi dan kolaborasi semua pihak,”tandasnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!