Penataan Transportasi di Gili Meno dan Air Diperketat

Penataan Transportasi di Gili Meno dan Air Diperketat

Lombok Utara,– Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Utara, Parihin, menyatakan bahwa penataan transportasi di Gili Meno dan Gili Air akan diperketat untuk menjaga kenyamanan serta kelestarian lingkungan di kawasan wisata tersebut. Keputusan ini diambil menyusul meningkatnya keluhan dari wisatawan dan masyarakat setempat terkait ketidakteraturan arus transportasi, yang dinilai mengurangi daya tarik kedua gili tersebut.

Dalam keterangannya, Parihin menekankan bahwa pengetatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk menjaga keindahan dan kenyamanan Gili Meno dan Gili Air sebagai destinasi wisata unggulan di Lombok Utara. “Gili Meno dan Gili Air adalah permata pariwisata kita. Oleh karena itu, pengelolaan transportasi di sana harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak lingkungan dan tetap memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan,” kata Parihin.
 

Salah satu langkah yang diambil adalah pembatasan jumlah kendaraan yang boleh beroperasi di kedua gili tersebut. Dinas Perhubungan akan melakukan pendataan ulang terhadap seluruh kendaraan yang beroperasi, termasuk cidomo (kereta kuda tradisional) dan sepeda, untuk memastikan tidak ada kendaraan berlebih yang dapat menyebabkan kemacetan atau kerusakan jalan. Selain itu, penggunaan kendaraan bermotor masih tetap dilarang, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya, guna menjaga udara tetap bersih dan mengurangi polusi suara.
Parihin juga menyoroti pentingnya regulasi ketat terkait operasional angkutan umum di Gili Meno dan Gili Air. Dia menyebutkan bahwa seluruh pengemudi cidomo akan diwajibkan mengikuti pelatihan khusus mengenai keselamatan dan tata krama berkendara, yang akan diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap pengemudi cidomo memahami pentingnya keselamatan penumpang dan etika berkendara, sehingga wisatawan merasa aman dan nyaman selama berada di sini,” jelas Parihin.

 

Selain itu, Dinas Perhubungan Lombok Utara berencana untuk menambah fasilitas penunjang transportasi di kedua gili, seperti penambahan rambu-rambu lalu lintas dan tempat parkir khusus untuk sepeda. Penempatan rambu-rambu tersebut bertujuan untuk mengarahkan wisatawan dan pengendara agar tetap tertib di jalanan yang sempit dan berliku, serta mengurangi risiko kecelakaan.
 

Tidak hanya itu, Parihin juga mengumumkan bahwa Dinas Perhubungan akan memperketat pengawasan terhadap jadwal operasional kapal yang menghubungkan Gili Meno dan Gili Air dengan daratan utama Lombok. Setiap kapal yang beroperasi diwajibkan mematuhi jadwal keberangkatan dan kedatangan yang telah ditentukan, serta memastikan bahwa kapal dalam kondisi layak operasi untuk menjamin keselamatan penumpang.
“Jadwal operasional kapal akan diawasi lebih ketat, dan kami akan memastikan bahwa setiap kapal yang beroperasi di perairan ini sudah memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan. Ini penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang bisa membahayakan wisatawan dan masyarakat setempat,” tegas Parihin.

 

Masyarakat lokal dan pelaku usaha di Gili Meno dan Gili Air diharapkan dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam menjalankan kebijakan ini. Parihin menambahkan bahwa setiap keluhan atau masukan dari masyarakat akan ditampung dan dipertimbangkan dalam proses penataan transportasi ke depannya.
 

Sementara itu, sejumlah wisatawan yang tengah menikmati liburan di Gili Meno dan Gili Air menyambut baik langkah pengetatan ini. Mereka berharap, dengan adanya penataan yang lebih baik, kunjungan mereka akan menjadi lebih nyaman dan aman. “Kami datang ke sini untuk menikmati keindahan alam dan ketenangan, jadi langkah untuk memperketat transportasi ini sangat kami apresiasi,” ujar salah satu wisatawan asal Eropa.
 

Dinas Perhubungan Lombok Utara akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan melakukan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa penataan transportasi ini berjalan sesuai rencana dan membawa dampak positif bagi pariwisata di Gili Meno dan Gili Air. Dengan pengetatan yang dilakukan, diharapkan kedua gili ini dapat tetap mempertahankan pesonanya sebagai destinasi wisata unggulan yang ramah lingkungan dan nyaman bagi pengunjung.


Olahraga

 Atlet KLU  Harumkan Nama NTB di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Atlet KLU Harumkan Nama NTB di PON XXI Aceh-Sumut 2024

TANJUNG—Enam atlet berbakat asal Kabupaten Lombok Utara (KLU) telah terpilih untuk mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB) pada ajang Pekan Olahraga

Advertisement