Anak Muda Antusias Melestarikan Tradisi Budaya Gendang Beleq di Festival KLU

Anak Muda Antusias Melestarikan Tradisi Budaya Gendang Beleq di Festival KLU

 – Festival Gendang Beleq yang berlangsung di Lapangan Tioq Tata Tunaq, Tanjung, Kamis sore (12/9), menjadi sorotan publik dan menunjukkan semangat pelestarian budaya yang kuat di kalangan generasi muda. Acara ini merupakan bagian dari Pekan Apresiasi Budaya Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang digelar selama tiga hari, mulai 11 hingga 13 September 2024.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) KLU, Masrik, menyatakan bahwa sebanyak 16 grup gendang beleq dari berbagai wilayah di KLU turut meramaikan festival. “Hari ini, delapan grup tampil. Sementara delapan grup lainnya akan tampil pada Jumat sore,” katanya. Setiap grup diberi waktu 15 menit untuk menampilkan pertunjukan terbaik mereka di hadapan para juri.

Penampilan para peserta dinilai berdasarkan tiga aspek utama: wirame atau musik, yang mencakup musik pembuka, inti, dan penutup; busana, yang mencakup kerapian dan keunikan kostum; serta wirage atau kekompakan gerakan. Juri-juri festival ini terdiri dari perwakilan Dikbudpora NTB dan Taman Budaya, yang akan memilih juara pertama hingga keempat. “Para pemenang akan menerima plakat, piagam penghargaan, dan uang pembinaan,” tambah Masrik.

Festival ini bertujuan untuk memperkuat eksistensi gendang beleq, salah satu warisan budaya Lombok yang kini mulai memudar akibat modernisasi. “Kita sangat bersyukur melihat antusiasme anak-anak muda yang mendominasi peserta festival ini. Ini menunjukkan bahwa generasi muda masih peduli terhadap warisan budaya nenek moyang mereka,” ungkap Masrik dengan penuh haru.

Respons positif datang dari masyarakat yang hadir menyaksikan festival. Salah satu penonton, Rohani, yang datang jauh-jauh dari Kayangan, mengaku sangat terkesan dengan pertunjukan tersebut. “Ini pertama kalinya saya menyaksikan festival seperti ini di KLU. Saya berharap acara seperti ini bisa menjadi agenda tahunan,” ujarnya.

Acara ini tidak hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat identitas budaya lokal dan menumbuhkan rasa bangga di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Gendang beleq, yang selama ini identik dengan upacara adat dan prosesi besar, kembali mendapatkan sorotan dan perhatian publik lewat festival ini.

Di tengah perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup, upaya pelestarian budaya tradisional seperti gendang beleq menjadi penting. Festival ini bukan hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga langkah konkret untuk menjaga agar warisan budaya Lombok tetap hidup dan berkembang di masa depan.

Festival Gendang Beleq diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi event tahunan yang dinantikan, bukan hanya oleh masyarakat KLU, tetapi juga oleh para pencinta budaya dari luar daerah.


Olahraga

 Atlet KLU  Harumkan Nama NTB di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Atlet KLU Harumkan Nama NTB di PON XXI Aceh-Sumut 2024

TANJUNG—Enam atlet berbakat asal Kabupaten Lombok Utara (KLU) telah terpilih untuk mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB) pada ajang Pekan Olahraga

Advertisement